IKRAR
Kode Etik Pecinta Alam Indonesia
Info
Gunung Lawu, Jawa Timur
Gunung Arjuna - Jawa Timur
Puncak Gunung Kawi Jawa Timur
Coban Rondo Jawa Timur
Kawah ijen Jawa Timur
Gunung Sikunir, Dieng, Jawa Tengah
Gunung Ungaran, Jawa Tengah
Gunung Merapi, Jawa Tengah
Gunung Merbabu, Jawa Tengah
Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur
Mendaki Puncak Borobudur
Gunung Kerinci, Sumatera
Bukit Kars Kepulauan Wayag, Raja Ampat
Gunung Rinjani, Lombok
Kepulauan Seraya Kecil, Flores
Coban Glotak Jawa Timur
Grojogan Sewu, Karanganyar, Jawa Tengah
Puncak Jaya, Papua
Mercusuar Pulau Lengkuas, Belitung
Makam Imogiri, Bantul, Yogyakarta
ACADEMY ATLANTIS
,
TRC ATLANTIS
Selasa, 26 September 2017
Wiro Sableng #10 : Banjir Darah Di Tambun Tulang
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Kiai Bangkalan menggeletak di lantai batu dalam Goa Belerang. Sedikit pun tubuh itu tidak bergerak lagi karena nafasnya sudah sejak lama meninggalkan tubuh!
Orang tua itu menggeletak menelentang. Dua buah keris kecil yang panjangnya hanya tiga perempat jengkal berhulu gading menancap di tubuh Kiai Bangkalan. Darah bercucuran menutupi seluruh wajahnya.
Dalam jari-jari tangan kiri Kiat Bangkalan tergenggam secarik kertas tebal empat persegi. Sedang tepat di ujung jari telunjuk tangan kanannya, yaitu pada lantai batu tergurat tulisan:
TAMBUN TULANG
Pendekar 212 Wiro Sableng yang berdiri di dekat tubuh tak bernyawa Kiai Bangkalan tidak mengetahui apa arti dua buah kata itu. Apakah nama seseorang yaitu manusia yang telah membunuh orang tua itu, ataukah nama sebuah tempat. Yang diketahuinya ialah bahwa si orang tua telah menuliskan dua buah kata itu pada saat-saat menjelang detik kematiannya karena ujung jari tangan yang dipakai menulis masih terletak kaku di atas huruf terakhir kata yang kedua.
Diam-diam Wiro Sableng memaki dirinya s
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #10 : Banjir Darah Di Tambun Tulang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 21 September 2017
Waktu Terus Berjalan
Toni dan Dedi telah lama menganggur. Bekerja tidak, bisnis pun tidak. Pekerjaan mereka sehari-hari hanya mengobrol di pos ronda sambil main catur. Saat mereka sedang asik main catur, tiba-tiba ada seorang perempuan cantik lewat.
Toni langsung melihat perempuan itu dengan penuh kekaguman,
?Wow, cantik bener?. ? sambil terus melihatnya.
?Eh, jangan melihat terus, dosa tuch?? kata Dedi.
?Astaghfirullah?, kata Toni sambil langsung memalingkan wajah ke papan catur.
?Ton, kamu harus cepat menikah tuch? Usia kamu kan sebentar lagi sudah kepala tiga.? kata Dedi.
?Iya yah? biar mata saya tidak jelalatan lagi. Banyak dosa nich?? katanya sambil tersenyum.
?Ahamdulilah, kamu sadar. Takut dosa.? kata Dedi sambil tersenyum juga.
?Kamu sendiri??, kata Toni balik menyerang.
?Saya sendiri kan tidak jelalatan kayak kamu.? kata Dedi menimpali dengan cepat.
?Tapi tetap saja harus segera menikah, itu kan saran Rasulullah saw bagi pemuda seusia kita. Masa harus puasa terus, sementara usia semakin hari
... baca selengkapnya di Waktu Terus Berjalan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Jumat, 15 September 2017
Wiro Sableng #130 : Meraga Sukma
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : BADIK SUMPAH DARAH
TIBA-TIBA SECARA ANEH TEMPAT TIDUR BESAR ITU BERGERAK MELUNCUR MENDEKATI WIRO. DEMIKIAN DEKATNYA HINGGA WIRO DAPAT MELIHAT JELAS KECANTIKAN WAJAH DAN KEBAGUSAN TUBUH NYI RORO MANGGUT. "KAU MASIH INGIN MENOLAK, PENDEKAR 212? AKU TAHU HATIMU BIMBANG. DI DALAM DIRIMU ADA HATI NURANI YANG DIBUNGKUS OLEH SATU HASRAT YANG TIDAK BISA KAU INGKARI. TIDURLAH DI SAMPINGKU. KITA SUDAH MENJADI SEPASANG SUAMI ISTRI. AKU SIAP MELAYANIMU." NYI RORO ULURKAN TANGANNYA. WIRO GARUK-GARUK KEPALA. DALAM HATI DIA BERKATA. "NGACOK! KAPAN NIKAHNYA AKU SAMA DIA!" "WIRO...." "MAAFKAN AKU NYI RORO. AKU SUDAH MELUPAKAN UNTUK MENDAPATKAN ILMU MERAGA SUKMA ITU. AKU AKAN BERUSAHA MENCARI CARA LAIN UNTUK MENYELAMATKAN BUNGA." NYI RORO MANGGUT TURUN DARI TEMPAT TIDUR. BERDIRI DI HADAPAN WIRO DAN PEGANG PUNDAK SI PEMUDA DENGAN KEDUA TANGANNYA. TIBA-TIBA NYI , RORO MANGGUT DEKATKAN MULUTNYA KE WAJAH SANG PENDEKAR.
ADIPATI Salatiga Jatilegowo memacu kudanya sekencang yang bisa dilakukan. Sosok Nyi Larasati tergeletak melintang di atas pangkuannya. Dalam hati orang ini merutuk tak henti-henti.
"Kurang ajar! Bagaimana kakek jahanam itu bisa mengikuti aku sampai ke sini? Kalau dia berlaku nekad terpaksa aku menghabisinya!"
Jatilegowo berpaling ke belakang. Dua prajurit yang ikut bersamanya masih belum kelihatan. Hatinya merasa tak e
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #130 : Meraga Sukma Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Minggu, 10 September 2017
Kisah Tragis Oei Hui Lan, Putri Orang Terkaya di Indonesia
KISAH INI ADALAH KISAH NYATA PUTRI SANG RAJA GULA YANG IA TULIS DALAM BUKUNYA” TAK ADA PESTA YANG TAK BERAKHIR” . CUKUP MENARIK UNTUK DISIMAK DAN SEMOGA MEMBERIKAN ANDA ILHAM DALAM KEHIDUPAN..
OEI TIONG HAM ORANG TERKAYA DI ASIA TENGGARA
Oei Tiong Ham, yang dijuluki Raja Gula dari Semarang pernah jadi orang terkaya di Asia Tenggara. Ia juga berdagang candu. Berlainan dengan Tjong A Fie, ia tidak dikenal sebagai dermawan. Sekitar tiga dasawarsa yang lalu, putrinya Oei Hui Lan, bersama Isabella Taves, menulis memoar yang diterbitkan di Amerika Serikat. Dari buku berjudul No Feast Last Forever itu kita bisa tahu perihal kehidupan mereka, yang bisa membeli apa saja dengan uang mereka yang berlimpah. Namun apakah mereka berbahagia ?
Saya lahir di Semarang, Desember 1889 sebagai Oei Hui Lan, putri Oei Tiong Ham yang pernah dikenal sebagai Raja Gula dan oran terkaya di Asia Tenggara. Ibu saya istri pertamanya. Ibu hanya mempunyai dua orang anak, kedua duanya perempuan. Kakak saya Tjong lan, sepuluh tahun lebih tua dari saya. Ayah masih mempunyai 42 anak dari 18 gundik. Bagi orang Cina, anak gundik pun dianggap sebagai anak sah.
Saya duga, anak ayah lebih banyak daripada itu, tetapi cuma anak laki laki yang kelingkingnya bengkok yang diakuinya sebagai putranya. Kelingking bengko
... baca selengkapnya di Kisah Tragis Oei Hui Lan, Putri Orang Terkaya di Indonesia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 04 September 2017
Jilbab dari Sahabatku
Namaku Syifa Zahfania, kebanyakan teman-temanku memanggil dengan Syifa. Di kelas aku di kenal cewek paling tomboy. Karena cara bertingkahku yang seperti cowok, dan bergaulku yang tak lepas dari cowok. Aku termasuk cewek per*kok mulai dari kelas 3 SMP. Jauh dari orangtua membuatku semakin menjadi anak yang tak berperilaku. Aku hanya hidup dengan kemewahan dari orangtua dan kedua pembantuku. Setiap hari yang aku pergi pagi pulang petang dan berkumpul dengan para gerombolan preman di jalan. Aku sangat menyukai kebebasan dan tak suka di kekang. Masa bodoh semua orang mau berkata apa tentang kehidupanku. Kehidupan mereka belum tentu benar.
Sekarang aku sudah menginjak dewasa dan mulai masuk perguruan tinggi. Di kampus tak ada yang layak untuk aku jadikan teman, semua sok sibuk dengan tugas-tugas kampus. Aku memilih untuk menyendiri di bangku pojok. Kunikmati sebatang r*kok untuk menghilangkan penat di fikiran. Melihat banyak mahasiswa yang berjalan di koridor membuatku semakin suntuk. Ku langkahkan kaki untuk beranjak keluar dari kampus. Setiap sudut ku lihat banyak sekali mahasiswa yang berkeliaran tak karuan.
... baca selengkapnya di Jilbab dari Sahabatku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1